Sabtu, 27 April 2024,
BERITA SELA

Sabtu, 07 Okt 2023, 08:55:27 WIB, 434 View Rahma S. , Kategori : INFLASI

 

KENDARI

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah kian intens menurunkan angka inflasi di Bumi Anoa.
Bahkan kali ini, Penjabat (Pj) Gubernur Sultra, Komjen Pol (P)  Dr. (H.C.) Andap Budhi Revianto, S.I.K., M.H turun langsung mengecek pelaksanaan pasar murah yang digelar Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Sultra bersama TPID Sultra di Lapangan Benu-benua Kendari, Jumat (6/10).

Dalam kesempatan itu, Pj Gubernur Sultra Andap menyapa langsung masyarakat dan membagikan pangan murah kepada masyarakat yang ada dilokasi gelaran pangan murah.

Andap mengatakan gelaran pangan murah ini sebagai salah satu upaya Pemerintah untuk memberikan harga kebutuhan pokok yang murah bagi masyarakat Sultra.

"Alhamdulillh hari ini, hari jumat, kita semua masih sehat. Kegiatan pangan murah ini sebagai salah satu upaya untuk memberikan harga kebutuhan pokok yang murah bagi saudar-saudara kita para konsumen. Ditengah situasi yang ada saat ini, mengingat harga kebutuhan pokok relatif meningkat dan ini salah satu upaya kita untuk mengendlikan itu,"kata Andap.

Ia menyebutkan, dalam gerakan pangan murah ini ada pemangkasan dari biaya untuk cost nya. "Pemangkasan  biaya itu langsung dipotong dari suplayer. Nah itu yang kita subsidi sehingga harganya relatif lebih murah,"ujar andap.

Jenderal bintang tiga itu mengaku, giat ino digelar hingga hari Minggu (8 Agustus) di Benu-benua. Setelah ini selesai, maka minggu depanya akan digelar lagi namun di tempat yang berbeda. Ini akan digelar secara rutin tiap minggunya.

"Setelah ini selesai, nanti minggu depan ada lagi. Kegiatanya akan kita gelar rutin sampai harga kembali stabil," ucapnya.

Ia berharap melalui kegiatan ini semoga dapat membantu masyarakat sekaligus menekan inflasi diwilayah Sultra. 

"Kegiatan ini untuk membantu saudara-saudara kita sekaligus menjadi salah satu upaya  kita untuk menekan inflasi,"pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Sultra, Ari Sismanto mengatakan gelaran pangan murah dilakukan pemprov untuk menekan gejolak harga Bapok guna mengendalikan inflasi daerah.  Meskipun harga penjualan beras di Sultra memang sedang mengalami kenaikan harga. Namun informasi terkait harga beras di Sultra menjadi yang tertinggi se Indonesia merupakan informasi hoax atau tidak benar.

"Berita yang beredar itu hoax, yang bilang bahwa harga beras di Sultra nomor dua dan nomor satu tertinggi, itu saya jadi bingung. Tidak ada berita Sultra nomor dua untuk harga beras tertinggi. Saya klarifikasi, bukan nomor dua, tetapi beras ini hampir secara memyeluruh wilayah di Indonesia mengalami gejolak," tegas Ari Sismanto saat ditemui saat Gerakan Pangan Murah di Lapangan Benu-benua Kendari, Jumat (6/10).

Ia menjelaskan harga beras di pasaran saat ini memang dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Di mana harga rata-rata beras di Sultra per hari ini, untuk beras medium dijual Rp13.030 per liter, di atas HET yang ditetapkan yakni sebanyak Rp10.900 per liter. Sedangkan untuk beras premium di Rp14.400 per liter, lebih tinggi dari HETnya sebanyak di Rp13.900 per liter.

"Kenaikan harga ini sudah bergejolak sejak 3 pekan lalu. Bahkan beras kita masih diatas HET tapi naiknya juga tidak begitu signifikan," ujarnya.

Ia menyampaikan kenaikan harga beras ini tidak hanya terjadi di Sultra, melainkan hampir di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini  kemungkinan karena dampak dari cuaca ekstrem El Nino atau kekeringan dan belum memasuki masa panen raya. Untuk menekan kenaikan harga beras tersebut, Pemprov Sultra terus melakukan program dalam pengendalian inflasi. Diantaranya gerakan pakan murah yang akan dilakukan setiap pekannya, pembagian beras bantuan cadangan pangan pemerintah, sigap jaga pasar melalui Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Selain itu, bersama Bulog, Pihaknya juga terus memperbanyak kios beras yang menjual beras dengan harga relatif murah sesuai HET.

"Dengan adanya panen raya nanti dan ada beberapa program pemerintah juga ada, mudah-mudahan pasar tidak lama lagi akan kembali normal. Masyarakat bisa kembali berbelanja dengan harga yang wajar dan terjangkau," ucapnya.

Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sultra, Sitti Saleha mengatakan selain beras ada beberapa komoditi lainnya juga yang harganya fluktuatif. "Tapi yang paling menonjol adalah harga beras yang sudah di atas HET," ucapnya.

Meski demikian, Sitti Saleha mengatakan Pemprov Sultra dibawah komando Pj Gubernur Sultra juga gencar melakukan beragam kegiatan dalam rangka pengendalian inflasi.

"Terutama dinas terkait seperti Dinas ketahanan pangan dan perdagangan,  jiga Disperindag dan TPID Sultra. Sebab  kenaikan harga beras ini dimungkinkan terjadi karena faktor Elnino dan masa panen di Sultra belum maksimal. Tapi alhamdulillah untuk stok di distributor dan Bolog kita masih aman," tutupnya.

 



Jelang Lebaran, Harga Pangan di Kendari Terpantau Stabil
Minggu, 07 Apr 2024, Dibaca : 117 Kali
Sholat Tarawih di Masjid Raya Al-Kautsar, Wapres Ma\'ruf Amin \"Puasa Itu Spesial\"
Kamis, 21 Mar 2024, Dibaca : 50 Kali
Wapres RI Kunjungan Kerja di Sulawesi Tenggara
Kamis, 21 Mar 2024, Dibaca : 66 Kali

Tuliskan Komentar