Sabtu, 27 April 2024,
BERITA SELA

Jumat, 16 Feb 2024, 09:00:53 WIB, 360 View Rahma S. , Kategori : ANALISIS HARGA

 

Kendari-


Nilai Tukar Petani (NTP) di Sulawesi Tenggara (Sultra)  mengalami kenaikan signifikan pada bulan Januari 2024, menurut data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS). NTP adalah perbandingan antara indeks harga yang diterima petani (It) dengan indeks harga yang dibayar petani (Ib), yang merupakan salah satu indikator penting untuk mengukur daya beli petani di daerah pedesaan.

Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti mengatakan,  Januari 2024, NTP Sultra naik sebesar 1,28 persen dari 106,47 menjadi 107,83. "Kenaikan ini dipicu oleh pertumbuhan indeks harga yang diterima petani yang meningkat sebesar 1,69 persen, melebihi kenaikan indeks harga yang dibayar petani yang hanya sebesar 0,40 persen,"kata Agnes.

Dijelaskan, data menunjukkan variasi dalam NTP untuk masing-masing subsektor pertanian. Subsektor Hortikultura (NTPH) mencatatkan NTP tertinggi dengan angka 114,16, diikuti oleh Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) dengan 112,21, dan Subsektor Peternakan (NTPT) dengan 106,85. "Sementara itu, Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) dan Subsektor Perikanan (NTNP) masing-masing mencatat angka 103,20 dan 97,92,"ujarnya.

Peningkatan NTP juga turut berkontribusi pada kenaikan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Sulawesi Tenggara pada bulan Januari 2024. Menurut BPS, IKRT mengalami kenaikan sebesar 0,50 persen, dimana salah satu faktor penyumbangnya adalah kenaikan nilai indeks pada kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau.

"Kenaikan NTP dan IKRT menandakan adanya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Sulawesi Tenggara, khususnya dalam sektor pertanian. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan petani serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif di daerah pedesaan,"ungkapnya.

Meskipun demikian, perlu diingat bahwa perubahan kondisi ekonomi dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari segi domestik maupun global. Oleh karena itu, perlu adanya kebijakan yang tepat guna untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif bagi semua pihak, terutama para pelaku usaha di sektor pertanian.

"Kenaikan NTP di Sulawesi Tenggara memberikan indikasi positif tentang perbaikan kondisi ekonomi dan kesejahteraan petani, namun tantangan-tantangan masih harus diatasi untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif,"pungkasnya. (**)

 



Jelang Lebaran, Harga Pangan di Kendari Terpantau Stabil
Minggu, 07 Apr 2024, Dibaca : 117 Kali
Sholat Tarawih di Masjid Raya Al-Kautsar, Wapres Ma\'ruf Amin \"Puasa Itu Spesial\"
Kamis, 21 Mar 2024, Dibaca : 50 Kali
Wapres RI Kunjungan Kerja di Sulawesi Tenggara
Kamis, 21 Mar 2024, Dibaca : 66 Kali

Tuliskan Komentar