Kendari - Pemkot Kendari melalui Dinas Ketahanan Pangan bakal menggelar Bazar Pangan Murah di Seluruh Kecamatan di Kota Kendari. Perdana, Bazar Pangan Murah akan dilaksanakan di Kantor Kecamatan Baruga, Kamis (03/11/2022).

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Kendari, Hj. Hasria mengatakan, Bazar Pangan Murah dilaksanakan guna menindaklanjuti arahan Pj Wali Kota Kendari pada Bazar Pangan Murah di Pelataran Tugu Religi pada 10 Oktober 2022.

"Beliau mengharapkan agar bazar pangan murah ini tidak hanya dilaksanakan pada satu titik saja. Tetapi diperluas hingga hingga menjangkau semua Kecamatan di Kota Kendari. Ini dimaksudkan untuk mempermudah masyarakat memperoleh bahan pangan pokok dengan harga terjangkau," ungkap Hasria usai Rakor membahas kesiapan Bazar Pangan Murah disalah satu hotel di Kendari.

Sebagai bentuk dukungan terhadap penyelenggaraan Bazar Pangan Murah, kata Hasria, Pemkot Kendari memberikan subsidi terhadap seluruh komoditi yang diperdagangkan dalam bazar pangan murah.

"Alhamdulillah Bapak Pj Wali Kota Kendari mendukung penuh kegiatan ini. Beliau menyetujui pemberian subsidi melalui alokasi BTT (Biaya Tak Terduga). Ini bentuk dukungan agar daya beli masyarakat tetap terjaga," ungkap Hasria.

Hasria yakin, melalui kegiatan Bazar Pangan Murah, pemerintah akan mampu mengendalikan inflasi sehingga perekonomian daerah tetap tumbuh positif.

Sekedar informasi, Bazar Pangan Murah akan dilaksanakan pada 22 titik. Rinciannya, 11 Kecamatan dan 11 Kelurahan di Kota Kendari. Dalam pelaksanaannya, Dinas Ketahanan Pangan bekerja sama dengan Bulog, Perbankan, ID Food, Tim Penggerak PKK Kota Kendari, para kelompok tani, dan stakeholder lainnya.

Perlu diketahui pula, dalam Bazar Pangan Murah ini, Pemkot Kendari bersama stakeholder terkait bakal memasarkan 11 komoditas pangan diantaranya beras, gula pasir, minyak goreng, terigu, bawang merah, cabai, sayuran dan komoditas lainnya.

Berbagai komoditas pangan yang ditawarkan dibanderol dengan harga terjangkau. Misalnya gula pasir Rp13 ribu/kg menjadi hanya Rp 10 ribu/kg setelah disubsidi pemerintah. Kemudian beras yang semula dibanderol sekira Rp 105 ribu/10 kg dibanderol hanya Rp 95 ribu/10 kg. (Red)