KENDARI -
Dalam upaya menjaga gejolak harga kebutuhan pokok saat ini, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sultra dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) menggelar gerakan panganmurah. Giat ini secara rutin digelar setiap minggu sejak 27 September lalu hingga saat ini dengan lokasi yang berbeda-beda.
Dimana sebelumnya pada minggu terakhir September gerakan pangan murah telah dilakukan di pelataran masjid Agung Al-Kautsar. Kali ini, diminggu awal Oktober Gerakan pangan murah kembali digelar digelar di dua titik yakni Plataran Kantor PTSP Sultra dan Lapangan Benu benua.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sultra, Ari Sismanto mengatakan Gerakan Pangan Murah (GPM) ini merupakan upaya pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat dan membantu masyarakat untuk mendapatkan bahan pangan yang bermutu dengan harga terjangkau.
“Pasar murah ini akan rutin dilakukan setiap pekannya hingga akhir tahun 2023,”ujarnya.
Dijelaskan, saat ini inflasi Sultra berada di angka 3,46 persen (year on year) atau rendah di bandingkan bulan lalu 3,52 persen, namun masih berada diatas Nasional 2,28 persen. Salah satu komoditas yang menyumbang inflasi di Sulawesi Tenggara adalah komoditas beras. Sehingga penyumbang inflasi sekitar 0,30 persen.
Fenomena harga beras yang terus berkembang satu bulan terakhir ini, berkembang hampir di seluruh wilayah di Indonesia, dari rapat inflasi kemarin ada 297 kab/kota di Indonesia yang mengalami kenaikan beras.
Untuk itu pemerintah Sulawesi Tenggara mengajak semua pihak, untuk bersama-sama mengendalikan harga. Agar harga dipasar tidak terus melonjak.
‘’ Pesan bapak Gubernur kepada seluruh masyarakat, mari kita bersama-sama memanfaatkan lahan yang belum termanfaatkan untuk kita tanami tanaman yang bernilai ekonomis seperti sayur mayur, bawang merah bisa ditanam di pekarangan rumah kita ’’ jelasnya
Dijelaskan, dalam upaya menekan inflasi secara nasional, melalui surat edaran Badan Pangan Nasional, setiap gubernur ,walikota dan Bupati , diintruksikan rutin mengelar pasar murah. Di Pemkot Kendari bakal ada 15 titik lagi pasar murah. Kemudian minggu depan Pemprov bakal gelar pasar murah di Bau-bau bersama Pemkot Baubau.
“Jadi Pemprov Sultra secara rutin akan berkeliling memantau harga dengan melakukan pasar murah hingga harga di pasaran kembali stabil. Sebab bila melihat
ketersediaan stok pangan di Sulawesi Tenggara, baik itu pangan pokok maupun pangan strategis dalam kondisi aman dan terjaga,
” jelasnya.
Ia menambahkan, selain Pasar murah dan bantuan beras kepada warga tidak mampu,Pemerintah Sultra juga bermitra dengan Bulog melalui program Siap Jaga Harga Pangan (SJHP),yaitu membuka kios beras dengan harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).
Ketiga program tersebut merujuk pada isu strategis nasional yakni melalui 8 langkah presiden. Diantaranya program pengendalian inflasi, penanganan kemiskinan ekstrim, penanganan prefalensi Stunting, kekeringan (Elnino), pengamanan pangan dan beberapa program lainya.
“Melalui program yang dihadirkan diharapkan segala permasalahan yang ada di daerah dapat segera teratasi,”ucapnya.
Ia juga menghimbau masyarakat agar tidak panik. Sebab stok pangan di Sultra masih sangat tercukupi. Dimana saat ini sedang ada panen raya di Konawe, demikian pula di Bombana dan Kolaka Timur menyusul.
“Bahkan di beberapa wilayah persawahan sedang dilakukan penanaman kembali dengan mengandalkan sistem irigasi. Meskipun kondisi kemarau, namun di Sultra 84 persen daerah persawahan adalah menggunakan pengairan irigasi, sehingga meskipun musim kemarau semua bisa teratasi,”tandasnya.
Jelang Lebaran, Harga Pangan di Kendari Terpantau Stabil Minggu, 07 Apr 2024, Dibaca : 117 Kali |
Sholat Tarawih di Masjid Raya Al-Kautsar, Wapres Ma\'ruf Amin \"Puasa Itu Spesial\" Kamis, 21 Mar 2024, Dibaca : 50 Kali |
Wapres RI Kunjungan Kerja di Sulawesi Tenggara Kamis, 21 Mar 2024, Dibaca : 66 Kali |