Kendari--Sebagai daerah yang kaya akan sumberdaya alamnya, Sultra memiliki potensi besar dalam dunia pertambangan, baik emas, nikel maupun aspal. Untuk sektor nikel, dengan potensi yang ada, Sultra dapat didorong menjadi produsen baterai untuk mobil listrik.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sulawesi Tenggara (Sultra) Parinringi menuturkan, Sultra bisa menjadi produsen baterai untuk mobil listrik terbesar karena potensi nikel sebagai bahan baku pembuatannya terdapat di Sultra dan tentunya itu terbesar di Indonesia.
"Di Sultra sendiri, telah digagas pendukung industri tersebut, yaitu IKIP (Indonesia Konawe Indutrial Park) yang nantinya industri ini yang akan menyuplai bahan baku pembuatan baterai listrik, " kata Parinringi.
Tentunya, dengan adanya kawasan industri yang bertempat di Routa, Kabupaten Konawe itu, maka hal ini akan membawa dampak positif utamanya pada pertumbuhan perekonomian daerah.
“Jika IKIP telah beroperasi maka otomatis akan menyerap banyak tenaga kerja lokal. Ini tentu bakal berdampak pada menurunnya tingkat pengangguran di wilayah Sultra. Bukan hanya itu perputaran ekonomi pun kelak bakal semakin baik,” ujarnya.
Ia pun menambahkan, saat ini Sultra telah siap dalam membangun industri tersebut, namun yang menjadi persoalan selanjutnya apakah masyarakat mendukung penuh atas kehadiran industri terbarukan itu.
“Karena tanpa ada dukungan dari masyarakat serta seluruh komponen maka sebesar apapun ide dan gagasan yang direncanakan tak akan mungkin terlaksana. Jadi semuanya harus mendukung baik pemerintah maupun masyarakat terkait investasi yang masuk di Sultra terutama investor besar,” harapnya.
Menanggapi hal tersebut, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Halu Oleo (UHO), Prof Arifuddin Mas’ud tentu amat mendukung penuh kehadiran industri tersebut. Namun kata dia, yang menjadi catatan bagi pemerintah selanjutnya adalah bagaimana melakukan sosialisasi kepada masyarakat akan energi terbarukan itu.
Kemudian permasalahan lainnya juga timbul terkait dengan Sumber Daya Manusia (SDM).
“Karena dalam membangun industri itu tentunya SDM nya juga harus mempunyai keahlian dalam bidang tersebut,” paparnya.
Sehingga menurutnya, Sultra tak boleh menutup diri terkait dengan kemampuan SDM yang dimiliki. Sebab ini amat penting demi kemajuan daerah.
“Langkah awal tentunya kita pasti membutuhkan SDM dari luar, namun setelah berjalannya waktu tenaga kerja lokal dapat belajar ilmunya. Bahkan setelah memiliki kemapanan dan kemandirian dalam hal pengetahuan, sehingga kita bisa berdiri diatas kaki sendiri,” bebernya.
Untuk diketahui, PT IKIP merupakan industri pemurnian nikel dan pabrik baterai lithium, yang memiliki luas kawasan industri sekitar 3.500 hektar.
Ketgam :Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sulawesi Tenggara (Sultra) Parinringi
Sholat Tarawih di Masjid Raya Al-Kautsar, Wapres Ma\'ruf Amin \"Puasa Itu Spesial\" Kamis, 21 Mar 2024, Dibaca : 26 Kali |
Wapres RI Kunjungan Kerja di Sulawesi Tenggara Kamis, 21 Mar 2024, Dibaca : 33 Kali |
Hadapi Bulan Suci Ramadan, Pemprov Sultra Rakor Cek Pasokan dan Upaya Kendalikan Inflasi Jumat, 08 Mar 2024, Dibaca : 46 Kali |