Kamis, 25 April 2024,
BERITA SELA

Selasa, 19 Apr 2022, 15:25:57 WIB, 801 View Rahma S. , Kategori : ANALISIS HARGA


 

Kendari-Jelang idul fitri, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali menggelar sidak pasar untuk memastikan stok harga dan ketersediaan pangan di beberapa pasar dan distributor pangan yang ada di wilayah Bumi Anoa tetap aman,  Selasa (19/4).

Lokasi sidak dilakukan di beberapa pasar dan distributor. Dimana pertama dilakukan di pasar Korem, lanjut ke distributor minyak goreng di puuwatu serta beberapa pasar ritel lainya.

Berdasarkan hasil pantauan yang dilakukan oleh pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sultra, Biro Ekonomi Sultra, Bank Indonesia (BI) Sultra, Dinas Ketahanan Pangan  Sultra serta beberapa instansi yang masuk dalam TPID Sultra lainya memastikan stok pangan jelang ramadhan banyak tersedia bahkan harga masih terbilang stabil. Hanya saja harga daging sapi yang mulai merangkak naik.

Kepala Disperindag Sultra, Hj. Sitti Saleha mengatakan, dalam sidak yang dilakukan hari ini (kemarin red)  harga masih terlihat stabil. Bahkan ada kebutuhan pokok yang turun hingga 50 persen seperti cabai besar dan cabai keriting dari harga Rp 60 ribu perkilo kini turun menjadi Rp30 sampai Rp 35 ribu perkilo.

Kemudian minyak goreng juga ada penurunan, yang awalnya melonjak hingga Rp40 ribu perliter kini sudah berada di kisaran harga Rp28 ribu perliter.

"Sejauh ini, ketersediaan stok alhamdulillah semua tersedia dan harga relatif stabil. Tidak ada masalah, menjelang lebaran. Saya kira dari sisi stok, kemudian harga masih terjangkau oleh  masyarakat, "jelas Sitti Saleha, Selasa (19/4).

Dijelaskan, saat ini yang mengalami lonjakan yang cukup signifikan hanya pada daging sapi yang berada di kisaran Rp140 ribu perkilo. Padahal biasanya Jelang lebaran memang harga naik, tapi kenaikan harga daging hanya dikisaran Rp10 ribu, tapi kali ini meningkat Rp20 sampai Rp30 ribu perkilonya.

"Kenaikan ini biasanya terjadi karena permintaan yang tinggi Jelang lebaran. Jadi mulai sekarang kenaikan kebutuhan masyarakat semakin tinggi karena mulai banyak yang membeli itu. Tetapi untuk stoknya tak akan ada masalah hingga lebaran sebab semua barangnya lokal, "ujarnya.

Dia menambahkan, untuk memastikan stabilnya harga hingga lebaran nanti, pihak TPID juga bakal kembali menggelar sidak pada H-3 sebelum lebaran.

" Biasanya H-3 sebelum lebaran kita akan turun. Untuk memastikan stok dan harga tetap aman"paparnya.

Ia pun berpesan kepada para konsumen tak perlu terlalu panik untuk melakukan penimbunan bahan pokok atau membeli secara berlebihan sebab semua masih tersedia.

" Kemudian kepada para penjual diharapkan tak ada lagi kenaikan harga. Semoga semua tetap stabil hingga lebaran nanti, "harapnya.

Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan BI Sultra, Rawindra A mengatakan dalam menjaga kestabilan harga, disini tentu BI tak bisa bekerja sendiri, tetapi bersama TPID  kompak bersinergi untuk sama-sama menjaga stok.

"Jadi ada beberapa hal yang akan kita lihat untuk menjaga itu, baik ketersediaan stoknya, keterjangkauan harganya, dan ini kita pantau terus, sebab dari BI sendiri, kebetulan memang secara rutin  melakukan survei pasar, ada yang perhari dan perminggu. Disini kita pantau kenaikan harga, bila ada indikator kenaikan kita akan infokan kepada TPID untuk berdiskusi langkah antisipasinya agar harganya kembali stabil, "ujarnya.

Menurutnya, stok dari hasil Sidak tadi semua mencukupi. Tinggal bagaimana masyarakat bisa bijak dalam berbelanja dan tak perlu panik.

" Meskipun, biasanya seminggu sebelum hari H lebaran perlu pantauan ekstra jangan sampai ada yang kecolongan. Kita harus bisa pantau agar semuanya  bisa tetap stabil sampai hari H nanti, "ungkapnya.

Dia menjelaskan, stok akan daging saat ini sebenarnya aman tapi melonjak karena secara siklus history setiap bulan puasa konsumsi masyarakat ada sedikit peningkatan. Terlebih jelang idul fitri.

 
" Tetapi kita harap masyarakat jangan panik, InsyaAllah semua tetap aman, "pungkasnya.

Sementara itu, salah satu pedagang di pasar Korem, Hj. Juhra mengatakan, rata-rata untuk penjualan cabai, tomat hingga bawang semua sudah kembali normal. Dimana untuk cabai merah besar dan cabai keriting yang sebelumnya naik hingga Rp60 ribu perkilo kini dibandrol dengan harga Rp30 ribu perkilo. Cabai rawit dari Rp 60 ribu perkilo turun menjadi Rp35 ribu perkilo.

"Semua harga turun, sebab stok di pasar cukup melimpah, " ujarnya.

Selain itu, harga bawang merah juga turun, yang semula Rp50 ribu perkilo menjadi Rp30 ribu perkilo. Tomat juga turun dari Rp15 ribu perkilo menjadi Rp10 ribu perkilo.

"Bawang putih juga turun dari Rp45 ribu perkilo kini tinggal Rp35 ribu perkilo. Jintan Rp60 perkilo tetap stabil seperti harga dulu. Ketumbar juga stabil Rp30 ribu perkilo, " jelasnya.

Sementara itu, penjual telur, Udin mengaku harga telur sedikit mengalami kenaikan dari semula harganya di kisaran Rp45 ribu  per rak, kini meningkat menjadi Rp50 sampai Rp. 55 ribu per rak nya.

"Tentunya kenaikan ini bukan dari kami, namun pengambilan dari  distributor yang memang sedikit naik. Tetapi stoknya aman dan tidak ada kelangkaan, " jelasnya.

Ditempat yang sama, pedagang beras, Darnia mengaku untuk harga beras hingga saat ini tetap stabil dan tak ada lonjakan sama sekali.

"Untuk beras walet masih di kisaran Rp9 ribu perliter, beras pulen, beras kepala,dam beras dolog semua masih sama di harga Rp8500 perliter. Serta beras merah dikisaran Rp12 ribu perliter. Semua harga stabil, dan tak ada lonjakan sama sekali, sebab stok juga tersedia, "ungkapnya. 



Jelang Lebaran, Harga Pangan di Kendari Terpantau Stabil
Minggu, 07 Apr 2024, Dibaca : 114 Kali
Sholat Tarawih di Masjid Raya Al-Kautsar, Wapres Ma\'ruf Amin \"Puasa Itu Spesial\"
Kamis, 21 Mar 2024, Dibaca : 50 Kali
Wapres RI Kunjungan Kerja di Sulawesi Tenggara
Kamis, 21 Mar 2024, Dibaca : 65 Kali

Tuliskan Komentar