Jumat, 29 Maret 2024,
BERITA SELA

Senin, 25 Jul 2022, 12:42:47 WIB, 608 View Rahma S. , Kategori : Perekonomian

Pertumbuhan ekonomi wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) hingga semester I masih tumbuh positif seperti halnya triwulan pertama diangka 5,07 persen. Bahkan ditengah ancaman inflasi secara global saat ini, Kondisi ekonomi Sultra masih tumbuh positif, bahkan bukannya inflasi, ekonomi di Bumi Anoa alami deflasi.

Kepala Kantor wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sultra, Syaiful mengatakan saat ini patut disyukuri sebab kondisi Covid mulai melandai meski masih dibayang-bayangi oleh ancaman beberapa sub varian. Disisi pandemi membaik, pergerakan pertokoan, terminal, angkutan udara bergerak sangat baik.

" Sultra pada posisi bulan Juni, kita mengalami deflasi. Mobilitas ini harus terus di dorong dengan harapan menjaga momentum agar kondisi ekonomi kita tetap menunjukkan peningkatan positif khususnya di Sultra, "kata Syaiful, kemarin. 

Kepala Perwakilan Kemenkeu Sultra ini menambahkan, kondisi pertumbuhan ekonomi yang patut dijaga momentumnya akan di atribusikan dalam percepatan realisasi, khususnya APBD. Sehingga percepatan ini dapat menopang pertumbuhan kearah lebih positif.

"Pada Juni 2022  terjadi deflasi sebesar 0,24 persen dengan indeks harga konsumen (IHK)  sebesar 111,41 persen. Deflasi terjadi karena ada penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunya indeks harga pada kelompok transportasi 1,10 persen dan kelompok makanan, minuman dan tembakau 0,48 persen. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari sampai Juni) 2022 sebesar 2,79 persen tingkat inflasi tahun ke tahun (Juni 2022 terhadap Juni 2021) sebesar 4,61 persen, "jelas Syaiful.

Sementara itu, kata dia neraca perdagangan Sultra bulan Juni surplus 200,47 juta dollar Amerika Serikat. Nilai ekspor langsung Sultra pada Juni 2022 sebesar 441,57 juta dollar Amerika Serikat.  Turun 29,36 persen dari Mei 2022. Namun secara YoY naik 34,01 persen. Dibanding periode yang sama 2021.

Kemudian untuk Nilai impor Sultra pada Mei 2022 sebesar 241,1 juta dollar AS. Naik 39,89 persen dari bulan Mei 2022. 99,9 persen ekspor Sultra berupa produk besi dan baja dengan mitra dagang utama tiongkok.

"Berbagai kebijakan dilakukan untuk menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi khususnya kementerian/lembaga, antara lain, memperlancar distribusi perdagangan dan logistik tahun 2022 sebesar 43,56 milyar melalui kementerian perindustrian dan kementerian Perdagangan, "ujarnya.

Selain itu, untuk kinerja pendapatan APBN, pendapatan negara mencapai Rp1.451 milyar (41, 12 persen dari target APBN), naik sebesar Rp112 milyar  (8, 36 persen) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan penerimaan pajak tumbuh sebesar 0,95 persen.

Kinerja belanja APBN. Belanja pemerintah pusat mencapai Rp2. 823 milyar (41, 86 persen dari pagi APBN), turun sebesar Rp634, 4 milyar (-18, 35 persen). Yang disebabkan turunya realisasi belanja pegawai, barang modal dibanding bulan Juni 2021.

Transfer daerah dan dana desa mencapai Rp7. 702 milyar (48, 89 peraen) dari pagi APBN. Turun sebesar 63,48 milyar (0, 82 persen). DD mampu tumbuh sekira 10,62 persen dan DAU yang tumbuh 5,75 persen belum sebanding dengan penurunan transfer ke daerah.

Selanjutnya untuk belanja negara memiliki nilai pagu Rp22. 497,93 milyar. Realisasi Rp10. 525,94 milyar (46, 69 persen). Belanja pemerintah pusat pagi Rp6. 744,8 milyar, realisasi Rp2.823, 30 milyar (41, 86 persen). Transfer ke daerah dan DD pagi Rp15. 753,45 milyar realisasi 7.702,64 milyar (48, 89 persen) .

" Peningkatan realisasi DAU dan DD mendorong peningkatan realisasi TKDD pada periode ini. Kinerja belanja APBN bulan Juli akan terus di dorong, khususnya akselerasi belanja barang dan belanja modal, serta akselerasi belanja DBH dan DAK, sehingga diharapkan akan terus membaik guna mendukung pelaksanaan program pemulihan ekonomi nasional, "harapnya.

Tentu kerja sama, komitmen dari seluruh pemerintah daerah, kementerian lembaga akan sangat penting untuk kita bisa bersama-sama menjaga ekonomi, menjaga rakyat, dan menjaga APBN. " Karena itu kota juga mendorobg Pemda agar meningkatkan awareness guna penyediaan anggaran dalam menghadapi ketidak pastian kondisi perekonomian kedepan ditengaj situasi global. Tapi harapan kita ekonomi Sultra bisa terus tumbuh positif, "pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran (PPA) II Kanwil DJPb Sultra Eko Wahyu Budi Utomo mengatakan kontribusi terbesar ekonomi Sultra saat ini sudah bergeser pada ekspor. Dan ini juga bagian dari kinerja kerja luar biasa dari semua stake holder.

"Pemulihan ekonomi Sultra terus berlanjut. Didukung oleh kinerja ekspor  yang semakin menguat sebagai backbone pertumbuhan ekonomi di Sultra. Saya kira itu tetap harus dijaga dan tingkatkan sebab saat ini kita masih berada ditengah ancaman ekonomi global. Karenanya kita tentu harus lebih memperluas pangsa ekspor. Jangan hanya di Taiwan, "ungkapnya.

Dia menambahkan, pemerintah melalui APBN juga tetap melanjutkan program PC PEN melalui anggaran Kementerian/Lembaga dan TKDD untuk memperkuat perlindungan sosial dan daya beli masyarakat ditengah ancaman inflasi dan kenaikan harga pangan sehingga dapat tetap menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Sultra.

"Bahkan, APBN tetap harus bekerja keras sebagai shock absorber dalam mengantisipasi berbagai gejolak dan tekanan global yang berdampak pada perekonomian khususnya di wilayah Sultra, " pungkasnya



Sholat Tarawih di Masjid Raya Al-Kautsar, Wapres Ma\'ruf Amin \"Puasa Itu Spesial\"
Kamis, 21 Mar 2024, Dibaca : 26 Kali
Wapres RI Kunjungan Kerja di Sulawesi Tenggara
Kamis, 21 Mar 2024, Dibaca : 33 Kali
Hadapi Bulan Suci Ramadan, Pemprov Sultra Rakor Cek Pasokan dan Upaya Kendalikan Inflasi
Jumat, 08 Mar 2024, Dibaca : 46 Kali

Tuliskan Komentar