Kendari - Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar workshop pengembangan desain produk ekonomi kreatif di Hotel Kubah 9, Senin (6/6). Kegiatan ini diikuti 50-an pegiat UMKM dan ekonomi kreatif se-Sultra. Hadir sebagai pemateri, Prananda Luffiansyah Malasan, PhD. Dia adalah Design Thinking dan Design Product Development untuk penetrasi pasar. 

Selama workshop berlangsung, peserta diminta membawa produk UMKM-nya. Kegiatan dibuka langsung Kabid Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Sultra, Syamsinar, S.Pi., M.Si mewakili Kadis Pariwisata Sultra, H. Belli. 

Workshop ini dilakukan untuk mempersiapkan produk-produk unggulan UMKM Sultra, khususnya di sektor ekonomi kreatif. Sebab, Dispar Sultra akan ambil bagian dalam pameran yang akan digelar di Wakatobi, sebagai rangkaian kegiatan kedatangan Presiden Jokowi untuk membuka penyelenggaraan Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Summit Wakatobi 2022. 

Kabid Ekraf Dinas Pariwisata (Dispar) Sultra, Syamsinar mengaku siap mensuksekan pameran GTRA tahun ini. Menurutnya, salah satu rangkaian pertemuan nasional ini, menjadi momentum bagi pihaknya untuk memperkenalkan produk ekraf unggulan Sultra. "Kami siap ambil bagian," ujarnya. 

Guna mensukseskan pameran, pihaknya bakal menggandeng organisasi perangkat daerah (OPD) terkait yakni Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) serta Dinas Koperasi dan UMKM Sultra untuk memamerkan potensi (produk) ekraf daerah. 

"Pameran ini akan dihadiri tamu-tamu dari luar Sultra. Sehingga, dengan adanya tamu dari luar, ini menjadi bentuk promosi produk-produk ekraf yang ada di Sultra," jelasnya. 

Ditanya soal produk ekraf unggulan Sultra yang bakal ditampilkan pada pameran GTRA kali ini, Syamsinar enggan menyebut detail. Yang jelasnya kata dia, produk yang ditampilkan adalah terbaik dan berkualitas. 

"Kita kan sudah lakukan pelatihan untuk mendorong agar pelaku ekraf terus berproduksi dan berinovasi menciptakan produk-produk unik dan berkualitas. Sehingga di pameran ini, sangat tepat dan menjanjikan untuk memperkenalkan produk mereka," pungkasnya. (*)